Wednesday, November 5, 2008

Kawasan Segi Tiga Bermuda

Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) merupakan sebuah wilayah lautan di Samudera Atlantik seluas 1,5 jutaSegitiga Bermuda mil² atau 4 juta km² yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, yang merupakan wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara; Puerto Riko yang merupakan teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan; dan Miami yang merupakan negara bagian Florida, Amerika Serikat, sebagai titik di sebelah barat.

Garis yang membentang dari Bermuda - Puerto Riko - Florida - dan kembali ke Bermuda lagi itu seringkali disebut sebagai “segitiga setan”. Anggapan itu muncul ketika diketahui kapal-kapal besar yang sedang berlayar tiba-tiba saja raib tanpa meninggalkan jejak. Pesawat-pesawat yang sedang mengudara, bahkan pesawat-pesawat tempur dengan pilot-pilot yang terlatih dan berpengalaman, juga mendadak lenyap. Demikian juga dengan pesawat penyelamat yang dikirimkan, yang juga ikut raib. Selain itu, arah jarum kompas berputar tak beraturan setiap kali melintasi daerah ini. Hubungan radio pun terputus dengan tiba-tiba, walau cuaca sedang dalam keadaan cerah. Hingga saat ini, kejadian-kejadian misterius di kawasan Segitiga Bermuda masih terus berlanjut.

Cerita bermula dari pelayaran yang dilakukan Christopher Columbus ketika melintasi area Segitiga Bermuda, dimana pada saat itu salah seorang awak kapalnya mengatakan bahwa dirinya melihat secercah cahaya aneh yang berkilauan di cakrawala. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area.

Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atlanta, pada tahun 1880. Kapal itu meninggalkan Bermuda pada bulan Januari menuju Inggris. Kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib disana dan tidak pernah terlihat lagi. Bahkan pecahan-pecahan kapal, sekoci, ataupun tiang kapal, tidak ditemukan.

Kapal-kapal yang HilangSebelumnya, hal tragis juga dialami oleh empat kapal Angkatan Laut milik Amerika yang hilang tanpa penjelasan antara tahun 1781 dan tahun 1812. Tahun 1840, kapal besar berbendera Perancis, Rosalie, ditemukan terlantar dekat Nassau dengan layar-layar masih terpasang, muatan barang masih utuh, dan keadaan di dalam kapal masih teratur. Bella, kapal yang ditinggalkan secara misterius, ditemukan pada tahun 1854. Lotta, kapal milik Swedia bertiang layar empat, lenyap dekat Haiti pada tahun 1866. Disusul dua tahun kemudian oleh Viego, sebuah kapal dagang milik Spanyol.

Kemudian, pada tahun 1884, Miramon, kapal layar Italia bertiang dua yang menuju New Orleans, diam-diam meluncur ke dalam perangkap. Sama halnya dengan kapal Jerman bertiang empat, Freya, yang ditemukan terlantar pada tahun 1902.

Cyclops, kapal pertama yang diperlengkapi dengan radio, kapal pengangkut batubara yang panjangnya 346 meter, berlayar dari Barbados menuju Baltimore dengan 345 orang hilang dan tidak diketemukan rimbanya. Yang lebih seram lagi terjadi pada tahun 1941, yaitu peristiwa lenyapnya dua kapal seangkatannya, Proteus dan Nereus, dengan rute yang hampir identik.

Selain itu, masih banyak lagi kapal dan pesawat lain yang mengalami kecelakaan-kecelakaan beruntun diPesawat-pesawat yang Hilang kawasan Bermuda dan tidak diketemukan lagi setelahnya.

Sebenarnya tempat misteri yang disebut-sebut sebagai “segitiga iblis” ini tak bisa dikatakan sebagai segitiga yang benar-benar iblis atau segitiga yang benar-benar mengerikan. Hal ini dikarenakan batas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang di luar bentuk segitiga itu. Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air, sehingga dari gejala ini disimpulkan bahwa di dasar laut bermuda itu tentunya terdapat sebuah medan magnetik yang sangat kuat, dimana medan tersebut sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal yang melintas sampai ke dasar laut yang dalam.

Cerita tentang segitiga bermuda tak akan pernah selesai, karena hingga sekarang, kawasan ini masih merupakan misteri bagi semua orang. Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya tersimpan di sekitar kawasan itu atau apa yang ada di kawasan itu, hingga begitu banyak memakan korban dan berbagai macam peristiwa-peristiwa ganjil yang tak dapat dijelaskan, yang terjadi sejak pertengahan abad ke 19.

Di tempat ini juga dikabarkan sering terlihat benda-benda angkasa luar, meteor, atau bintang jatuh, bahkanMeteor ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa sering terlihat UFO yang berlalu-lalang di tempat tersebut.

Seorang ahli sejarah berkebangsaan Jerman, Dr. Michael Preisinger, mengatakan bahwa ada kemungkinan wilayah segitiga bermuda tersebut merupakan ‘pintu gerbang’ dari alam lubang cacing alam semesta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Worm Holes. Para ilmuwan yang diberikan data-data mengenai daya magnetik yang berada di pantai Bermuda tersebut mungkin saja terjadi karena micro-wormholes.

Ada sebuah penjelasan yang mengatakan bahwa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius itu adalah adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kalinya pada tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi, Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.

Bermacam-macam teori telah dikemukakan oleh beberapa orang, baik dari kalangan Angkatan Laut, para pilot dan nahkoda, para ahli kelautan, maupun paranormal. Rata-rata dari teori yang dikemukakan itu menyebutkan tentang teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, teori anomali magnetik-gravitasi. Di samping itu, masih ada teori tentang fenomena gempa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black hole) yang hanya terjadi di luar angkasa. Serta ada juga yang menghubungkannya dengan UFO dan menghilangnya Benua Atlantis.

Dari sekian banyak konsep dan teori yang berusaha menjelaskan fenomena alam itu, Lawrence David Kusche justru memberikan penjelasan kontroversial. Dalam bukunya yang berjudul “The Bermuda Triangle Mystery Solve” (1975), Kusche mematahkan semua anggapan dan teori spekulasi yang ditujukan terhadap Segitiga Bermuda. Ia lebih menganggap peristiwa yang terjadi di sekitar kawasan itu terlalu dibesar-besarkan.

Beberapa anggapan yang dikemukakannya adalah kapal-kapal dan pesawat terbang yang dilaporkan hilang di daerah tersebut tidak begitu besar secara signifikan bila dibandingkan dengan yang terjadi di belahan samudera lainnya. Ia menyatakan bahwa di dalam daerah yang sering mengalami badai tropis, sebagian besar jumlah yang hilang itu tidaklah begitu menyolok ataupun bersifat misterius.

Kusche juga beranggapan bahwa angka-angka yang menunjukkan jumlah korban itu sendiri cenderung membesar-besarkan hasil riset. Misalnya, sebuah kapal boat yang dinyatakan hilang, telah kembali, namun tidak dilaporkan. Ia juga menyindir para penulis yang terlalu membesar-besarkan perihal misteri di kawasan Segitiga Bermuda, walau mungkin data-datanya kurang atau karena salah tafsir demi kepentingan sensasi.

Namun, apapun itu, Segitiga Bermuda tetaplah menjadi misteri bagi semua orang, terutama orang awam yang mempercayai hal-hal magis yang tersimpan di kawasan itu. Walau mungkin, masih ada penjelasan ilmiah yang bisa diungkap perihal segitiga yang menimbulkan berbagai macam pertanyaan besar itu dengan logis tanpa sedikit pun keraguan.

Sumber dan Foto: dari berbagai sumber.


0 comments: